Selasa, 29 Januari 2013



Sejarah Berdirinya Pemuda Peduli Lingkungan Bali

 
Pemuda Peduli Lingkungan Bali atau disingkat PPLB berdiri di Singaraja, Pendiri Pertama dari pemuda Peduli Lingkungan Bali adalah I Nyoman Suka Ardiyasa yang sekarang menjabat sebagai ketua umum Pemuda Peduli Lingkungan Bali. Di awali dari sebuah sekee demen organisasi ini lahir. Lewat sekaa demen ini pula sering diadakan kegiatan yang bernuansa lingkungan, misalnya kemah bersama, melakukan tracking ke tempat-tempat yang masih asri seperti pegunungan, hutan, pantai, pura-pura sambil melakukan clean up di daerah-daerah yang banyak terdapat sampah plastik. Dari sekee demen ini lah muncul ide untuk membentuk wadah yang mampu merangkul pemuda untuk bersama-sama melakukan gerakan yang lebih besar untuk penyelamatan lingkungan. Hal ini dipandang perlu karena kondisi lingkungan pada saat ini dapat disimak semakin rusak sehingga genarasi mudalah yang patut menjadi garda terdepan untuk penyelamatan lingkungan karena genarasi muda sebagai pewaris lingkungan kedepannya.
Awal pertemuan pertama di lakukan di Monumen Tri Yudha Sakti Singaraja pada saat itu hadir  perwakilan dari perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Buleleng diantaranya perwakilan dari Undiksha Singaraja, IHDN Denpasar Kampus Singaraja, STKIP AH Singaraja. Dari kalangan Siswa Hadir perwakilan SMA 1 Singaraja, SMK N 1 Sukasada, SMK N 3 Singaraja.  Sedangkan perwakilan dari Sekee Truna hadir Sekee Truna Dharma Laksana Tukad Mungga, dan Desa Sadar Wisata Tunjung Mekar Desa Sambangan. Pada Saat pertemuan tersebut telah di capai kata sepakat untuk membentuk sebuah wadah yang di beri nama Pemuda Peduli Lingkungan Bali, dipilihnya nama Pemuda dikarenakan Pemuda merupakan (Agen Of Change) atau Agen perubahan masa depan.
Tanggal 3 Februari 2012 Tim pendiri sekaligus Struktur  telah terbentuk. Tim pendiri terus melakukan upaya untuk memenuhi persyaratan dalam mendirikan organisasi. Dalam perjalanannya banyak kendala yang ditemui diantaranya masalah finansial, perlengkapan-perlengkapan yang berkaitan dengan syarat pendirian organisasi. Dengan bermodalkan semangat, kerja keras dan idealisme, masalah tersebut dapat dipecahkan dengan bertemunya pendiri bersama Bapak I Made Sedana. Beliau sangat mendukung ide-ide yang kita miliki serta beliau siap memfasilitasi ide tersebut asalkan kearah positif, Akhirnya beliau memberikan fasilitas berupa sekretariat di Jalan Srikandi lengkap dengan peralatannya dan beliau juga membiayai seluruh administrasi yang berkaitan proses pendirian organisasi tersebut. Akhirnya tanggal 16 Agustus 2012 organisasi ini  resmi memiliki akta notaris dengan No 10 tertanggal 16 Agustus 2012 dan sekaligus dicatatkan kepengadilan Negeri Singaraja agar menjadi organisasi kemasyarakatan legal. Sabtu, Tanggal 15 September 2012 organisasi ini di deklarasikan serta pengurusnya dilantik langsung oleh Bapak Bupati Buleleng (Bapak Putu Agus Suradnyana, ST) yang sekaligus melakukan Lounching Bondres PPLB, Game Edukasi Clean end Green, serta pencanangan Desa Sambangan dalam Pilot Project Desa Bebas Sampah Plastik menuju Buleleng Smile.

2 komentar:

  1. I Gede Arya Pardita23 Juni 2013 pukul 00.43

    "Game Edukasi Clean end Green" --- paragraf terakhir bagian bawah.

    Apakah tidak seharusnya "and"? Karena "end" dan "and" artinya sangat berlawanan sekali.

    Mungkin sekilas terlihat seperti kesalahan kecil. Namun di sisi lain profesionalitas diukur dengan bagaimana cara memilih dan mengimplementasikan kata-kata.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  2. Sebuah usaha dan langkah yg patut diapresiasi,lingkungan yg lestari menjamin masa depan yg baik untuk anak cucu kita,BRAVO.....!!!!

    BalasHapus